ABABIL (ABG LABIL)
Oleh Ressy Kartika Sari
Sawaddee kha...
Hayo siapa yang kangen sama tulisan gua??? Gak pastinya huhu.
Oke kali ini gua mau ngebahas tentang ABG LABIL. Yup kalian semua pasti udah
gak asing sama kata-kata ini. sebenernya gua Cuma mau mengclearkan masalah ini,
apalagi k-popers, pasti biasa pake kata-kata ini.
Kata pertama ialah ABG. ABG itu ialah remaja yang tengah
beranjak dewasa, biasanya kisaran umur 15 sampai 18 tahun. Sedangkan kata
labil, orang-orang menyebutnya bahwa orang-orang yang labil itu cenderung
dengan yang namanya tidak kepastian pada sesuatu yang harusnya mereka sukai
ataupun minati.
Hemmm... kalo menurut gua sendiri sih labil gak seperti itu.
Labil itu dilihhat dari cara pandang berpikir seseorang dalam melihat dunia, menahan
emosi dan mampu menerima perbedaan diri dengan orang lain. Mungkin ini
terdengar lucu. Tapi gua juga pernah ngalamin yang disebut labil.
Lucunya, ketika gua labil, semua orang disekitar gua
menganggap gua normal, nyatanya itu gak normal bagi cara pandang gua yang
sekarang. Ya bisa dicontohin ajah deh, seperti marah-marah difacebook Cuma
gara-gara idola gua dihina sama orang lain, marah-marah Cuma karena masalah
fandom dan lain-lain. Kuncinya satu, yaitu kita akan dianggap telah menjadi
dewasa jika kita dapat menahan emosi.
Hayooo... siapa dari kalian yang belom bisa nahan emosi. Ya,
masih ngambekan dan melampiaskan seluruh emosinya di facebook. Coba deh
sekarang kalo mau updet status dipikir-pikir. Labil itu memang sudah wajar
dialami setiap orang, tetapi labil itu bikin kita punya banyak musuh. Mungkin
kalian beranggapan gua ini sok-sokan innocent dengan hal ini, yeah emosi memang
gak setiap saat bisa ditahan, tetapi coba deh buat seluruh orang disekitar kita
nyaman dengan apa yang kita lakukan. Maksudnya itu kalo kita emosinya
meluap-luap melalui jejaring sosial, pasti akan banyak orang yang salah paham
dan timbullah war. Gak mau kan itu terjadi? Contohnya gua, gua updet status
yang gak ada hubungannya sama orang lain ajah dikira gua lagi nyindir tuh orang,
padahal kata-kata gua mengandung intropeksi diri. Sedih banget kan gua. Itu gua
lagi gak emosi-emosian loh, gua Cuma buat kata-kata intropeksi diri dari buat
gua sendiri.
Itu salah satu contohnya. Gua juga pernah dibilang labil
hanya karena gua pindah-pindah ngidolain sesuatu. Menurut pemikiran gua yang
sekarang ini, gak ada tuh yang namanya labil seperti itu. Tetapi labil itu cara
kita yang tidak dapat memandang permasalahan diri yang kita hadapi sekarang.
Jadi intinya emosi itu harus bisa ditangani. Tangani dalam hal yang positif dan
juga membuat pengaruh positif. Kita juga jangan asal menjudge orang lain
ababil, jika memang orang itu benar labil, biarkan ia menyadari dirinya
sendiri. Anggap ia normal seperti kita tetapi beri ia sedikit nasihat agar ia
merubah sikapnya tetapi tidak dengan cara yang langsung, tetapi berkata dengan
sedikit makna. Gua rasa orang itu akan berubah jika ia mengerti maksud tersirat
dalam ucapan lo itu.
Lagi-lagi gua tekankan ya, labil itu bukan karena menyukai
sesuatu dengan mudah berpindah, tetapi labil itu orang-orang yang belum bisa
menahan segala emosi jiwa. Emosi yang dibiarkan meluap-luap itu punya efek yang
negative buat orang sekitarnya.
Hayo sekarang intropeksi diri dulu, sekarang ini kita masih
labil apa gak. Labil itu bukan hanya remaja saja loh, orang diusia 20 tahunan
juga masih sering ada yang labil. Intinya kita harus paham betul lingkungan
yang ada.
Gua mau kasih tips menarik buat kalian agar bisa menahan
emosi, yaitu:
1.
Jangan
sekali-sekali ngobrol sama orang yang lagi buat kita senewen.
2.
Jauhin
jejaring sosial kalo lo lagi punya banyak masalah.
3.
Diam.
Jangan pernah coba sekali-sekali curhat masalah yang lo hadapin kalo lo jengkel
sama orang lain, itu gak akan bikin masalah clear, malahan makin runyem.
Bukannya punya pikiran buruk ya, takutnya suatu hari orang yang kita ajak
curhat itu menjadi boomerang untuk diri kita.
4.
Kalo
mental lo udah kuat, lo harus tersenyum. Anggap semua masalah gak ada kalo
didepan orangnnya.
5.
Ketawa
kalo ada orang yang lagi nyindir lo alias pura-pura bego.
6.
Ini
yang paling pamungkas!!! Lo harus punya pikiran positif. Ya... itu harus.
Sebenernya pikiran positif itu susah yang diciptakan dari
alam sadar kita, yang berseliweran malahan pikiran negatif.
Oh iya, kalo lo merasa udah gak labil lagi, please stop
narsis di status orang. Maksudnya jangan anggep orang yang lagi marah-marah di
jejaring sosial itu menuju elo. Sebenernya kalo soal labil itu banyak banget
yang mau gua bahas. Tapi otak lagi susah buat kerja rodi haha. Intinya gini
deh, lo gak labil berarti lo dewasa. Lo dewasa berarti mengerti cara menangani
segala macam upaya yang harus lo hindari untuk menjauhakan emosi lo.
Jangan terpaku memandang sesuatu, lo harus liat kesegala
arah. Lo gak Cuma punya mata satu. Lo juga gak Cuma punya telinga satu. Lo
pasti bisa memilah mana yang baik untuk lo semua. Ini berkaitan dengan hal
labil. Labil itu sebenarnya hanya memandang kesatu hal yang sebenernya gak ada
manfaat buat dirinya. Menutup dirinya untuk yang berada diluar sana sehingga ia
berpikir apa yang ia lihat dan dengar itu hanya satu yang terbaik. Hal itu
menimbulkan rasa ingin melindungi dengan segala cara hingga emosi akan meluap
jika orang menghina apa yang ia yakin menjadi yang terbaik.
Satu pesan gua, coba deh liat dunia luar. Lo akan menemukan
banyak pilihan yang akan membuat lo menemukan yang lebih selektif lagi. Jangan
lo hanya berpikir apa yang lo liat dan dengar sekarang ini ialah sangat baik
dan tidak ada tandingannya. Karena sebenarnya yang tidak ada tandingannya Cuma
ALLAH. Apa yang lo sukai saat ini masih banyak cacatnya. Lo gak akan tau itu
sebelum lo melihat majelajahi dunia luar. Semangat buat kalian yang sudah gak
labil. Ya gua rasa semua orang gak ada yang mau dibilang labil. Tapi mending
intropeksi diri dulu, jangan ekstropeksi dulu.
Sekian dari artikel yang gua buat saat ini, eh eh gua
sekarang nulis dalam bentuk tulisan yang santai agar kalian bisa nyaman
bacanya. Terima kasih...
Sawaddee kha...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar