Ressy

HIDUP SEPERTI BAWANG!!! Always Love for SAINS!

Rabu, 19 Desember 2012

Tokoh Antagonis???

Tokoh Antagonis???

Oleh Ressy Kartika Sari


Annyeong chingudeulllllll a.k.a kucing gundullll *LOL
Hai sobat reader, apa kabar kalian semua kah??? Insya ALLAH pasti baek-baek ajah yooo. Rasanya udah hampir seabad (#lebehnya kumat) gua gak nulis. Sebenernya gua emang udah mau nulis dari jaman pra sejarah (#lempar kejurang), tapi berhubung akhir-akhir ini gua lagi kejar tayang buat nonton anime SA, akhirnya nih tulisan baru kesampean hari ini XDD hohohoho (#tebar kertas kerlap kerlip).
Tokoh antagonis. Kalian tau gak kenapa gua buat judul curcolan gua ini “tokoh antagonis”, yaaaa gak usah sampe buat spanduk turunkan harga BBM dehhh. Please, ini gak ada hubungannya sama BBM *LOL. Gua punya alasan buanyaaaaakkkk banget gak ajah, tapi gua gak bisa kasih tau satu persatu hahahahah. Please jangan jadi alay disini dengan nyaut “Ciyus? Enelan? Miapa?” karna disini cuman gua author yang boleh ber-alay-alay ria kekekekkeke (#dilempar sendal).
Gua kasih tau salah satu alasannya nih. Tapi gua mao bahas ngalor-ngidul dulu (#ketawa ngocol). Drama, film, FTV, sinetron, anime, dan novel. Semua orang pasti seneng sama semua itu apalagi yang berhubungan dengan romansa percintaan (#eaaa) *tumben ngomongnya bener*. Semua orang sangat suka dengan akhir yang indah. Semua orang akan merasa ikut terbawa kebahagian ketika tokoh utama menyatukan cinta mereka diakhir cerita. Beda sama gua. Kenapa dah gak usah rusuh ==a (#disumpel batako). Gua suka sama akhir cerita yang bahagia. Gua suka semua yang berbau asem #eehhh maksudnya romansa percintaan. Tapi pernah gak kalian mikirin sang tokoh antagonis yang lenyap diakhir cerita dengan mengikhlaskan cintanya dan seperti sampah yang gak berarti?? Kalo gua jujur dari hati (#eaaa) kalo gua sama kasian sama sang tokoh antagonis itu.
Gua ngerasa itu gak adil. Kenapa dia harus pergi entah kemana dan pergi dalam kecewa dengan senyum terpaksa untuk melihat orang yang dicintainya berbahagia. Tokoh antagonis ini atau bisa kita sebut tokoh ketiga mencoba hidup baru dengan dibayang-bayangi masa lalu beda sama tokoh utama yang berbahagia. Toh kalo misalnya tuh cerita sad ending tokoh utama gak akan bersama dengan tokoh ketiga. Karena bagi tokoh utama sang tokoh ketiga itu hanya dianggap bagaikan partikel kecil yang melayang-layang gak jelas bagaikan layangan putus (#plakkk).
Coba deh kalian rasain kalo kalian menjadi tokoh ketiga itu. kita dipaksa untuk berbahagia dengan kesediahan yang gak ada ujungnya dan menghilang diakhir cerita tanpa diberitahu bagaimana si tokoh ketiga ini melangsungkan kehidupannya ketika tokoh utama berbahagia dengan cinta abadinya.
Sedih emang. Gua tau alasan banyak orang benci sama yang disebut tokoh ketiga ini karena ditengah cerita dia menjadi tokoh antagonis yang egois. Tapi kalo kita liat pada kehidupannya nyata, itu terjadi karena adanya gejolak perasaan yang udah gak tertahan untuk meraih cinta sang tokoh utama itu. Selain itu juga biasanya penulis selalu membuat cerita menjadi semakin berlebayan membuat si tokoh ketiga ini menjadi monster yang paling berbahaya sepanjang masa.
Padahal kenyataannya gak gitu. Kalo kita tiliki dari kehidupan nyata, gak kayak gitu si pihak ketiga. Mereka gak sejahat itu. Pahami mereka, please. Cinta datang kepada mereka tanpa mereka inginkan. Meskipun itu berawal dari rasa kagum tentunya. Mereka gak sejahat itu kok, mereka hanya sedang bergejolak dan tidak dalam kendali mereka. Mereka dapat lebih tulus mencinta tokoh utama jika dibandingkan dengan sang pasangan tokoh utama itu. Lihat usaha yang mereka lakukan. Tindakan-tindakan ekstrim yang belum tentu semua orang bisa lakukan. Mereka itu orang-orang strong yang gak pernah dianggap oleh semua orang. Merekalah orang-orang yang selalu dicaci maki oleh semua orang. Merekalah yang selalu menguatkan hati mereka dengan semangat yang berkobar.
Gua bisa bicara semua ini karena pada dunia nyata gualah sang pihak ketiga ini. Tepok tangan dong *prok prok prok*. Tapi gua bukan tokoh antagonis yang berjuang mati-matian buat dapetin sang pangeran tampan dari negeri dongeng. Kami(?) orang-orang yang paling ikhlas dalam hal cinta. Kami menyadari bahwa itu bukan tempat kami. Kami akan berjalan mundur kebelakang agar semua berjalan lancar untuk kebahagiaan mereka. Kami tersenyum diatas tangisan agar semua baik-baik saja.
Tapi dari itu semua jangan berkata merekalah pecundang dalam romansa dunia nyata. Jika diakhir cerita fiksi mereka lenyap tanpa diketahui apapun kejelasan dari kisahnya, tetapi dalam dunia nyata kami sang tokoh yang semua orang bilang antagonis akan tetap menyongsong kehidupan dengan senyuman terhangat dan mendapatkan cinta yang utuh dari suami kami kelak. Mungkin dalam hal berpacaran kami tidak mampu mendapatkan kekasih hati tetapi kami akan mendapatkan hal yang lebih indah yaitu suami yang menyukai kami dengan ikhlas tanpa memandang kami sebagai pecundang.
Jadiiii, intinya apah???? =3= seperti biasa tulisan gua gak jelas a.k.a ngalor-ngidul. Sabar-sabar ajah yaaa buat yang baca. Etdah, don’t be silent reader, right??? XDD tolong tinggalkan jejak.... XDD

4 komentar:

  1. #norebang dulu ah...[siapa2 tutup kuping :P]
    "cintaku.. lebih besar dari cintanya.. harusnya kau sadar itu... bukan dia bukan dia,,, tapi aku"..................

    Kita itu bukanlah pecundang...karena sesungguhnya kitalah pemenangnya..ahhaha...kita menang karena telah mengikhlaskan...#sok

    BalasHapus
    Balasan
    1. jiaaaaaaaaaaah hie hie XDD jangan nyanyi disini, nanti layar pc reader aku pada retak *LOL

      Iyalah, kitalah pemenangnya hohoho... kenapa bisa begitu???? karena kita akan dapat yang lebihhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh baik daripada si tokoh utama itu hohohoho #tebar kertas kerlap kerlip

      Hapus
    2. biarin... kan aku mo ngikut tarbiyah mencari bakat #plak

      amiiiiiiiiiiiiiiiiiin....hahahahahahahah #evilsmirk :P

      Hapus
    3. tarbiyah mencari bakat??? mau jadi drum yaa da wkwwkwk

      Amin Ya Rabb ^_^

      Hapus

Translate My Post